Museum Macan dan Pameran Dunia Dalam Berita
Museum Macan Jakarta, Dunia Dalam Berita
Museum Macan merupakan salah satu museum kontemporer di Jakarta yang kerap mengangkat tema tema yang patut didiskusikan. Kali ini ia kembali lagi dengan pameran bertajuk Dunia Dalam Berita. Pameran ini mengangkat tema utama yaitu perkembangan media dan seni kontemporer di Indonesia sebelum dan setelah era reformasi politik. Ada 10 seniman kontemporer lokal yang akan memamerkan karyanya dalam pameran kali ini.
Pameran Dunia Dalam Berita di Museum Macan diambil dari salah satu acara televisi berita terkenal di Indonesia yang berlangsung sejak tahun 1973. Dalam pameran ini pengunjung akan dibawa dalam sejarah perkembangan media dan seni rupa kontemporer Indonesia dari masa ke masa melalui timeline di awal pameran. Ia memperlihatkan adanya titik balik yaitu transisi dari regime orde baru kepada reformasi yang dilakukan oleh sekelompok seniman antara tahun 1990-an sampai awal tahun 2000-an. Selain itu, kita juga mempelajari dampak globalisasi dan pop culture di Indonesia yang berkembang seiring dengan demokratisasi media.
Baca juga : 5 Pameran Seni 2019 yang paling ditunggu di Indonesia.
Karya Karya Dunia Dalam Berita
Berikut ini adalah seniman seniman Indonesia yang memamerkan karya seninya di pameran Dunia Dalam Berita di Museum Macan: Agus Suwage (b. 1959), FX Harsono (b. 1949), Heri Dono (b. 1960), I GAK Murniasih (1966-2006), I Nyoman Masriadi (b. 1973), Krisna Murti (b. 1957), Mella Jaarsma (b. 1960), S. Teddy D. (1970-2016), Taring Padi (est. 1998), and Tisna Sanjaya (b. 1958). Pameran karya Mella Jaarsma akan juga diperagakan secara langsung pada waktu waktu tertentu, yang jadwalnya dapat dilihat di website Museum Macan.
Ada beberapa karya yang menarik pengamatan kami, yang pertama yaitu karya Mella Jaarsma yang berjudul Zipper Zone yang merupakan karya interaktif. Pengunjung diundang untuk membuka kumpulan zipper besar di dinding untuk menemukan gambar gambar tersembunyi yang menunjukkan fotografi dan manusia. Kita diundang untuk membuka atau untuk tidak membuka bagian zipper tersebut. Hal ini merefleksikan bombardir media massa yang kita konsumsi setiap hari, yang nyatanya harus kita pilih yang mana yang harus kita filter, skip, atau cerna.
Selain itu karya dari Krisna Murti (1999) berjudul Makanan Tidak Mengenal Ras membawa kita kepada seni kuliner Indonesia yang beragam. Dengan 12 toilet pink dengan gambar makanan Indonesia di atasnya, kita dapat menemukan berbagai makanan mulai dari pecel lele hingga martabak. Karya ini tadinya berbentuk video yang juga dapat dilihat di dinding sekitar instalasi. Krisna Murti merupakan salah satu seniman yang menggunakan teknologi video pada saat video baru berkembang. Hidangan yang terpampang merupakan wujud keragaman budaya di Indonesia yang memiliki unsur budaya Jawa, Eropa, Timur Tengah, dan Tiongkok. Hal ini menunjukkan bahwa sama seperti makanan, politik di negeri ini juga dipengaruhi oleh berbagai unsur seperti keberagaman budaya.
Kunjungi Museum Macan
Apabila anda tertarik untuk menghadiri pameran ini, anda dapat mengunjungi langsung pada tanggal 1 Mei hingga 12 Juli dengan museum macan tiket (membeli tiket online) untuk kemudahan kunjungan dan menghindari antrian. Alamat Museum Macan Jakarta terletak di ART Tower Level M, Jalan Panjang no 5, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Waktu kunjungan museum adalah Selasa sampai Minggu, pukul sepuluh pagi sampai enam sore.