Seniman Muda Indonesia: Talitha Maranila
Seniman Muda Indonesia: Talitha Maranila
Lahir pada 15 Oktober 1990, seniman muda Indonesia, Talitha Maranila telah menunjukkan kecintaannya terhadap seni sejak usia muda. Wanita yang bernama lengkap Talitha Nashtiti Maranila ini sudah banyak menelurkan karya dengan medium yang beragam mulai dari watercolor painting sampai ceramic painting. Bersama Urban Icon, Talitha bercerita tentang karir dan passion yang ia miliki sebagai seorang perupa.
Karir dan passion Talitha Maranila sebagai seniman muda Indonesia
Apa ada alasan tertentu mengapa memutuskan untuk berkarir sebagai perupa?
Sedari kecil, memang sudah passion aku untuk menjadi seniman, baik lewat ilustrasi, lukisan, maupun seni rupa. Namun aku dihadapkan pada pertanyaan “apakah aku bisa menghidupi diri saya dari sini?” di saat harus memilih jurusan seni rupa. Pada akhirnya, aku memutuskan untuk mempelajari fashion business meskipun pada saat berkuliah, aku juga banyak mendapatkan proyek sampingan sebagai seorang seniman. Ketika sudah lulus kuliah, hal itulah yang membuat aku berpikir, “Aku tidak bisa membohongi diri sendiri lagi. Inilah jalan hidup aku.”
Apa makna “seni” menurut Talitha?
Seni bagi saya adalah hidup. Art is life itself.
Ada hal tertentu yang menjadi dorongan atau motivasi Talitha dalam berkarya?
Bisa dibilang, berkarya itu seperti bernapas buat aku. Aku nggak tahu harus berbuat apa selain mengerjakan karya-karyaku.
Kalau inspirasi dalam mendapatkan ide untuk berkarya, biasanya Talitha dapatkan di mana?
Aku suka baca buku-buku yang sedikit scientific namun mempunyai mood yang spiritual. Apa yang aku dapatkan dari buku-buku tersebut sering menginspirasi aku dalam menciptakan karya-karya baru.
Buku apa yang terakhir atau sedang Talitha baca?
Saat ini aku lagi baca The Interpretation of Dreams dari Sigmund Freud.
Baca Juga: 5 Seniman Indonesia yang Sudah Mendunia
Karya seniman muda Indonesia, Talitha Maranila
Talitha banyak menggunakan ceramic painting sebagai medium dalam berkarya. Apa ada hal tertentu yang ingin dicapai lewat keputusan ini mengingat penggunaan ceramic painting masih kurang diaplikasikan di Indonesia?
Sebenarnya ini bagian dari transisi aku dari watercolor paint. Dulu aku sempat banyak menggunakan water color sebagai medium ekspresi aku. Pada tahun 2017, ketika aku sedang coba discover banyak hal baru, aku menemukan ceramic paint sebagai pengganti dari watercolor karena sifatnya sama-sama cair. Bagiku, proses berkarya itu sangat meditatif. Aku lebih banyak mengikuti intuisi saat berkarya. Maka dari itu medium-medium cair ini adalah yang paling tepat dalam menerjemahkan emosi aku.
Apakah ada pesan atau big theme tertentu yang Talitha selalu coba sampaikan lewat karya-karya yang dibuat?
Setiap karya memiliki tema dan pesan yang spesifik, namun aku lebih senang untuk menyerahkan semuanya kepada tiap-tiap penikmat sendiri. Aku ingin menjadikan karyaku lebih multi-interpretasi serta tidak terlalu naratif dan preachy. Nanti kalau pesannya terlalu bold, orang malah melihatnya kayak aku ini marah-marah.
Apakah Talitha punya rutinitas tertentu sebelum mengerjakan karya di dalam studio pribadi?
Tergantung mood sebenarnya. Kadang aku harus makan, menulis, atau melakukan kegiatan lain dulu sampai akhirnya mood-nya terkumpul untuk lanjut kerja. Kadang juga aku bisa saja sehabis bangun tidur langsung ke studio dan fokus untuk memulai karya.
Baca Juga: 5 Pameran Seni 2019 yang Paling Ditunggu
Fashion bagi Talitha Maranila
Sebagai seorang seniman muda Indonesia dan juga lulusan fashion business, apakah Talitha punya fashion statement tersendiri di tiap busana yang dikenakan sehari-hari?
Nggak ada yang terlalu spesifik. Aku cuma pakai apa yang membuat aku nyaman dan sesuai dengan identitas aku sebagai seniman.
Apakah ada aksesori tertentu yang selalu Talitha kenakan baik di momen penting maupun dalam kegiatan sehari-hari?
Aku nggak pernah ketinggalan untuk pakai jam tangan, seperti jam tangan Fossil Scarlette Mini Three-Hand Date Striped Sand Leather Watch yang hadir dengan diameter case 32 mm dilengkapi dengan dial biru dan bezel beraksen kristal, serta strap kulit dengan kombinasi warna. Aksesoris lainnya adalah jam tangan Kate Spade Metro Rose yang memiliki sentuhan feminin pada bagian dialyang kontras dengan gold case-nya. Kalau untuk occasion tertentu, aku pakai kalung dan cincin. Tapi yang nggak pernah aku lupa untuk pakai setiap kali keluar itu pasti jam tangan.